Menyusuri aliran sungai kalimas seolah mengajak kita tamasya menyusuri lorong waktu. Ketika kota ini tumbuh dengan pesatnya dan melaju dengan sangat kencangnya sehingga enggan untuk menoleh ke belakang adalah kalimas yang masih mampu menghadirkan rangsangan imaji kita akan penggalan-penggalan sejarah kota ini yang begitu mengagumkan. Sebagai sebuah kota yang tumbuh dengan sungai sebagai penopang pembentuk peradabannya, kota ini telah berlaku durhaka terhadapnya. Sikap tidak bertanggungjawab penghuninya telah membuat sungai legendaris ini terlihat tidak berdaya dengan sampah yang mengalir diatasnya. Pencemaran sungai yang tinggi yang terjadi akibat buruknya sistem pengelolaan membuat saya merasa jijik setiap mengucurkan air kran PDAM yang tidak lain mendapatkan suplai air bersih dari situ.
Upaya-upaya penyelamatan sungai ini dari pencemaran mutlak harus dilakukan oleh semua pihak yang merasa memiliki sekaligus menggantungkan pemenuhan air bersihnya pada sungai ini. Kampanye-kampanye sungai bersih yang telah dilakukan oleh pemkot selama ini, walaupun kita dapat mempertanyakan keseriusannya, harus mendapatkan dukungan dari semua pihak karena sungai ini terlalu penting bagi kota ini untuk hanya sekedar menjadi tempat pembuangan sampah terpanjang di Indonesia.
Mungkin terlalu berlebihan jika kita mengharap sungai ini seperti sungai Thames di Inggris atau sebersih kanal-kanal di Venice Italia yang mampu membangkitkan romantisme ketika menyusurinya dengan gondola. Namun sungai ini masih memiliki potensi yang sangat menarik jika penyusuran dengan perahu untuk mengarunginya memungkinkan dan pendangkalan yang sangat parah terutama di sisi menjelang muaranya dapat teratasi. Potensi-potensi itu tersimpan dalam bangunan dan kawasan bersejarah yang terletak di sepanjang sungai ini. Berikut ini adalah beberapa objek yang menarik untuk disebutkan disepanjang sungai ini, tentunya daftar ini masih sangat kurang untuk bisa menyebutkan semua objek yang punya nilai historis disepanjang sungai ini karena keterbatasan saya dalam hal referensi hanya ini yang bisa saya catatkan, itupun terbatas pada sisi mulai Monkasel ( monumen kapal selam ) ke arah hilir.
Sungai ini pun juga menyimpan ceritanya sendiri. Sungai legendaris ini sejak masa awal pertumbuhan kota Surabaya menjadi jalur yang menghubungkan Surabaya sebagai daerah pesisir dengan wilayah pedalaman di selatannya dan perahu-perahu yang mengangkut berbagai komoditas perdagangan setiap hari hilir mudik menyusuri sungai karena itu pertumbuhan kota ini erat kaitannya dengan keberadaan sungai ini.
kalimas tercatat dalam sejarah ketika pasukan Raden Wijaya mengalahkan pasukan Tar-Tar di wilayah Pacekan yang sekarang terletak disekitar pabrik pengolahan air minum PDAM Wonokromo pada tahun 1294. Oleh pemerintah kota Surabaya kemudian pada tahun 1975, tanggal tersebut dijadikan sebagai tahun kelahiran Surabaya. Suatu hal yang aneh karena kelahiran kota ini di nisbatkan pada sebuah peperangan yang korelasinya dengan kelahiran dan pertumbuhan kota ini tidak relevan. kemudian pada tahun 1358 sungai di wilayah Surabaya yaitu kalimas sekarang disebut dalam situs trowulan I, sebuah prasasti yang berisi ketentuan – ketentuan tentang perahu tambang di sepanjang sungai.
Jika kita memulai penyusuran dari Monkasel. Tidak jauh dari situ kita akan bertemu halaman belakang dari gedung yang sekarang bernama gedung negara Grahadi. Gedung ini dahulu adalah rumah tinggal Gubernur Pantai Timur Laut Jawa VOC, sebuah kongsi dagang Belanda di nusantara. Dirk Van Hogendorp nama pejabat itu memerintah mulai tahun 1794 – 1798. Gedung tersebut dipugar pertama kali pada masa gubernur jenderal Herman.W Daendels. Gedung tersebut dipugar untuk kedua kalinya pada tahun 1870. Pemugaran yang kedua inilah yang memberikan wajah Grahadi seperti yang kita lihat kini. Gedung dengan gaya The Empire Style sebuah gaya arsitektur yang terpengaruh dari aliran neo klasik yang melanda Eropa ketika itu. Perpaduan tersebut menghadirkan citra kolonial dari bangunan yang menyesuaikan diri dengan iklim dan ketersediaan material.
Lebih jauh ke utara lagi, kita akan bertemu dengan sebuah kampung yang bernama Peneleh. Berdasarkan cerita rakyat Peneleh berasal dari kata ”pilihan” yang diartikan oleh seorang tokoh masyarakat setempat adalah kampung pilihan. Kawasan ini termasuk perkampungan tua di Surabaya. Kampung ini terletak di sisi timur kalimas. Perkampungan ini menyajikan suasana khas perkampungan Surabaya dengan rumah-rumah penduduk yang saling berhadapan dengan jalan kecil / gang. Perkampungan ini telah menjadi bagian dari sejarah panjang kota Surabaya, menurut cerita masyarakat, Peneleh sebagai sebuah pemukiman telah ada sejak jaman Sunan Ampel – seorang penyiar agama islam awal di Jawa Timur yang hidup pada akhir masa Majapahit, dan makamnya hingga kini yang terletak di kawasan Ampel ramai menjadi tempat berziarah masyarakat muslim Jawa Timur dan Indonesia – dan masjid yang berdiri di kampung ini diyakini didirikan oleh Sunan Ampel sebelum dia mendirikan masjid Ampel sekarang.
Selain masjid kunonya di kampung ini banyak terdapat objek sejarah lain yang layak untuk kita kunjungi yaitu makam Belanda. Makam ini di peruntukkan bagi orang Belanda yang meninggal di Surabaya, luas makam ini kurang lebih sekitar 1 hektare dan sekarang kondisinya tidak terawat, banyak rumput liar yang tumbuh di sekitar makam-makam itu dan beberapa lahan makam telah berubah menjadi pemukiman semi permanen. Namun walupun kondisinya seperti itu nuansa pekuburan Eropa masih terlihat dengan nisan-nisan yang diatasnya terdapat patung malaikat dan salib-salib besar. Ketika Belanda masih berkuasa di Jawa pekuburan ini nampaknya menjadi pekuburan bagi petinggi-petinggi pemerintah kolonial karena dahulu di Peneleh terdapat dermaga kecil untuk merapat perahu-perahu pembawa jenazah. Setelah perahu merapat didermaga upacara militer kemudian dilakukan oleh para pengiring pemakaman sampai kemudian jenazah dibawa menuju makam yang terletak sekitar 500 meter dari sungai.
Sebagai sebuah kota yang memiliki sejarah panjang, kota Surabaya juga memiliki suatu pusat kota lama yang dikenal juga dengan nama kota bawah (beneden stad) yang telah berkembang sejak abad 18, pusat lokasinya berada di sekitar kawasan jalan Kembang Jepun, Ampel dan jalan Rajawali – Veteran. Pada tahun 1843 pemerintah kolonial mengeluarkan peraturan yang disebut dengan wijkenstelsel. Peraturan ini berisi antara lain tentang pembagian pola pemukiman bagi penduduk Hindia Belanda. Sebagai implementasi dari peraturan ini pemerintah menetapkan wilayah – wilayah yang menjadi pusat pemukiman bagi penduduk Hindia Belanda yang terbagi berdasarkan etnis yaitu permukiman orang Eropa berada di sisi barat Jembatan Merah dan permukiman masyarakat Timur Asing (Vreemde Oosterlingen) berada disisi Timur yang terdiri dari permukiman masyarakat Tionghoa (Chineesche Kamp), Arab (Arabische Kamp) sedangkan permukiman masyarakat Pribumi menyebar di sekitar hunian orang Tionghoa dan Arab.
Pada sekitar tahun 1920 an pemerintah akhirnya menghapus peraturan tersebut. Namun penghapusan tersebut tidak merubah wajah kota atas Surabaya sehingga karakter bangunan – bangunan lamanya pun hingga kini masih bisa kita nikmati keberadaannya dan hal itu yang membuat wajah kota bawah Surabaya dan sampai saat ini, batas kota bawah masih dapat dilihat dari pola jalan yang mengikuti pola tembok kota yaitu:
- Untuk kawasan barat adalah jalan Indrapura (Westerbuitenweg) pada batas sisi utara dan barat serta jalan Kebonrejo (Regentstraat) pada batas sisi selatan.
- Untuk kawasan timur adalah jalan Benteng (Citadelweg) – Danakarya (Pekoelen) - Pegirian pada batas sisi utara dan jalan Kapasan Lor - Sumbo pada batas timur serta jalan Stasiun Kota (Stasionweg Kota) pada batas sisi selatan.
Seperti yang sudah ditulis diatas bahwa pusat kota atas Surabaya terletak di kawasan Jalan Kembang Jepun, Ampel dan Jalan Rajawali dan yang menjadi garis batas pemukiman disisi barat dan timur adalah kalimas dan jembatan merah adalah penghubung diantara kedua sisinya. Kawasan Eropa terletak di sisi barat Kalimas dengan dua jalan utama yang membelah kawasan menjadi bagian utara dan selatan dari sisi barat ke timur sampai pada Balai Kota pertama (sekitar jembatan Merah), yaitu Hereenstraat (jalan Rajawali) dan jalan yang sejajar dengan Kalimas dari utara ke selatan yaitu Willemskade ( jalan Jembatan Merah ) dan Societeitstraat (jalan Veteran). Pada umumnya bangunan-bangunan umum, seperti perkantoran dan perdagangan yang dibangun antara tahun 1870-an dan 1930-an terletak di sisi kanan-kiri jalan utama Hereenstraat dan sisi kiri Willemskade dan Societeitstraat seperti pola penataan kota di Belanda dimana bangunan menghadap ke arah sungai. Sedangkan perumahan masyarakat Eropa terletak dibelakang jalan-jalan utama ini
Sedangkan permukiman Tionghoa Surabaya terletak di sisi Timur Kalimas dimana bangunan-bangunan utama perdagangan terletak di jalan Handelsstraat, sekarang jalan Kembang Jepun. Sedangkan kawasan permukiman terletak di belakang kawasan perdagangan Kembang Jepun, seperti di jalan Chineesche Voorstraat (jalan Karet). Orang Tionghoa sudah ada di Surabaya sejak jaman Mojopahit di abad ke 15, jauh sebelum Belanda menguasai Surabaya pada tahun 1746. Mereka bermukim secara kelompok ditepi Kali Mas, di daerah sekitar jalan Coklat yang kemudian terkenal dengan daerah Pecinan atau ‘Chineesche Kamp’ (kampung Cina). Kelenteng sebagai salah satu ciri pemukiman Tionghoa yang bukan hanya sebagai tempat berlangsungnya kehidupan keagamaan, tetapi juga sebagai tempat berlangsungnya kehidupan sosial masyarakat Tionghoa berpusat di jalan Tepekong (jalan Coklat), yaitu sebuah kelenteng tertua di Surabaya bernama Hok An Kiong (1800-an). Bentuk atapnya yang khas serta penggunaan warna merah yang dominan menjadi salah satu ciri khas dari arsitektur Cina.
Meninggalkan kawasan kota lama dan lebih jauh lagi menuju kearah hilir segera kita akan bertemu dengan Jembatan Petekan ( Ophaal Brug ). Jangan melihat kondisinya kini yang nampak seperti tumpukan besi tua, jembatan ini dulu menjadi lambang supremasi Belanda dalam teknik sipil dan pengairan. Jembatan ini dibangun pada tahun 1900. jembatan ini di desain agar tidak mengganggu arus lalu lintas sungai yang saat itu masih ramai di Kalimas. Dengan menggunakan besi sebagai dasar konstruksinya, N.V Braat & Co pemenang tender pembangunan jembatan itu – setelah di nasionalisasi menjadi P.T. Barata yang dulu kantornya sebelum pindah, terletak di Jl. Ngagel – , merancang sebuah jembatan yang pada bagian tengahnya dapat di angkat agar perahu-perahu pengangkut berbagai komoditas dapat melintasi Kalimas menuju kawasan perdagangan di Kembang Jepun dan Jembatan Merah atau kawasan kota lama sekarang, bahkan lebih jauh lagi kearah selatan. Lebih dari itu semua desain jembatan ini adalah sebuah kompromi yang dapat mencegah benturan antar kepentingan ekonomi, karena tidak jauh dari situ terdapat Pelabuhan Kalimas – sekarang Pelabuhan Rakyat Tanjung Perak – yang menjadi sandaran penghidupan bagi banyak pekerjanya yang kebanyakan berasal dari kalangan bawah. Disini pemerintah Hindia Belanda menunjukkan bahwa percepatan pembangunan tidak harus menindas yang telah ada lebih dulu, kemajuan pembangunan harus memberi tempat sekaligus mendorong perkembangan unsur-unsur lokal. Layak untuk ditiru bukan???.
Buat Anda Yang Butuh Angka Ghoib HasiL RituaL'Jitu_2D_3D_4D_6D_Di Jamin 100% Tembus.Silahkan Anda Hubungi Langsung AKI WAHYU Di Nomor(_0_8_5_3_1 3 669 888 _)Atau AKI WAHYU Silahkan Anda Buktikan.Sendiri Jika Anda Ingin Mengubah Nasib.Terimah Kasih.Thank'z Romx
BalasHapusBuat Anda Yang Butuh Angka Ghoib HasiL RituaL'Jitu_2D_3D_4D_6D_Di Jamin 100% Tembus.Silahkan Anda Hubungi Langsung AKI WAHYU Di Nomor(_0_8_5_3_1 3 669 888 _)Atau AKI WAHYU Silahkan Anda Buktikan.Sendiri Jika Anda Ingin Mengubah Nasib.Terimah Kasih.Thank'z Romx
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل